Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Camping Happy Bareng Bayi 1 Tahun

Tulisan ini adalah tulisan yang kubuat kurang lebih 2 tahun yang lalu, tapi lupa saja untuk diselesaikan. 

Sumber : https://www.jpnn.com/news/menikmati-akhir-pekan-di-wisata-alam-gunung-jae-paling-pas-dengan-keluarga




Tahu nggak sih, beberapa waktu lalu aku melakukan hal yang menurutku lumayan nekat, yaitu bawa Nanta yang masih umur 1 tahun camping!

Bawa bayi camping aku bilang cukup nekat karena ketika kita berada di alam terbuka, akan banyak hal tak terprediksi yang bisa terjadi. Misalnya, tiba-tiba hujan, tiba-tiba angin kencang, tiba-tiba dingin banget. 

Intinya berbagai hal itu punya potensi bikin bayi ga nyaman, dan bahkan bisa rewel terus-terusan. 

Sebagai ibu, tentu kita ingin anak kita happy kiyowo setiap di mana pun kapan pun. 

Nah, karena itu aku bakalan bagiin berbagai pertimbangan mengapa aku berani ajak Nantatoer buat camping. 

Apaan aja tuh?

1. Pilihan Tempat

Kami camping di Gunung Jahe. Gunung Jahe sendiri adalah tempat camping yang lumayan terkenal di Lombok. 

Bumi Perkemahan Gunung Jahe sebenarnya merupakan bekas galian tambang, warga kemudian memanfaatkannya menjadi sebuah bumi perkemahan. Pengelolaannya pun dilakukan oleh desa. 

Meskipun dibilang gunung, tapi sungguh tempat ini gak ada gunung gunungnya. Bahkan masuk hutan aja nggak. Yang ada hanyalah lahan lapang di tepian danau, yang sejuk dan rame sama tenda. Akses masuk dari jalan utama tidak begitu jauh, dan kami bisa mencapainya hanya dengan 1 jam perjalanan saja dari Kota Mataram.

Karena alasan ini pulalah, kami memilihnya untuk lokasi berkemah.

Jadi, cuacanya akan lebih bersahabat dan cenderung gampang soal akses kalo sampai ada apa-apa. 

2. Waktu

Soal kapan pergi nih juga penting banget kalau mau bawa bayi kemah.

Musim angin tentu skip dari jadwal kami. Musim hujan apalagi. Waktu yang kami pilih untuk camping adalah akhir September, yakni saat musim hujan belum dateng, dan cuaca Lombok masih panas-panasnya bahkan meskipun itu malam hari.

Menurut kami ini sesuai, karena kami akan tidur di luar ruangan, dan kondisi ini bakalan nyaman untuk Nanta yang masih satu tahun. 

Keputusan kami camping di akhir September ternyata tepat. Karena malam hari di tepian danau anginnya sepoi-sepoi dan nyaman untuk tidur di dalam tenda. 

3. Makanan

Nanta tidak terbiasa untuk makan makanan fortifikasi, akhirnya aku dan Danar harus putar kepala untuk cari menu apa yang ga repot dan bakal disuakai Nanta yang baru umur satu tahun waktu itu. 

Akhirnya, sebelum berangkat aku merebus banyak telur, dan mempackingnya sesuai jam makan Nanta. Tak lupa kami juga membawakan bekal biskuit dan susu UHT plain untuk kondisi darurat kalo tiba tiba Nanta GTM.

Tapi alhamdulillah, semua aman. Telurnya kemakan, dan Nanta happy kiyowo. Karena masih ASI juga sih waktu itu hahaha.

4. Mau Ngapain Aja

Kalau mau ajak bayi 1 tahun kemah, jangan lupa ya pikirin apa aja aktivitas yang bakal bikin si bocil ga bosen. 

Kalau kami kemarin sih, karena di deket lokasi kemah ada kali kecil, jadilah Nanta diajak mandi kali. Agak fail sebenarnya, karena dia takut nyebur, orang airnya dingin banget. Tapi untungnya bisa tertutupi dengan keseruan-keseruan lain, yakni puter puter bumi perkemahan, dan naik perahu.

Meski panasnya minta ampun, tapi Nanta beneran seneng kelilingin danau pake perahu, sampai-sampai ga mau udahan.

Naik perahu di Gunung Jahe juga cukup terjangkau, 10 ribu aja per orang, jadi kudu banget dicobain, sambil ngelarisin bapaknya sih hehe.
'
Nah itu tadi sedikit pengalaman camping bareng bayi 1 tahun. Aslinya super seru dan sama sekali ga nyeremin, jadi gapapa banget untuk dicoba, biar anak kita juga makin deket dengan alam. 




Posting Komentar untuk "Camping Happy Bareng Bayi 1 Tahun"