Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menjadi Ibu, Cerita-Cerita Di Masa Awal Pengasuhan Anak Part I




Halooo ketemu lagi. Setelah sekian lama ga nulis di blog ini, akhirnya aku kembali. Hmmmm selama aku mengabur ((mengabur)) sudah banyak hal loh yang terjadi. Aku menikah, hamil, sampai akhirnya punya anak. Iya, aku, punya anak. Suatu hal yang dulu suka kubayangkan kini telah terjadi. Aku sudah berada di fase menjadi seorang ibu. 

Menjadi ibu jujur menjadi pengalaman personal paling menakjubkan yang aku alami. Mengalami kehamilan selama sembilan dan melahirkan lewat sectio cesarian adalah suatu hal yang luar biasa. Apalagi setelahnya, membesarkan Puisi, anakku. 

Menjadi orang tua memang bukanlah hal yang mudah. Tapi aku tidak menyangka akan sesulit ini sebenarnya. Ada banyak hal sepele yang begitu mengejutkanku. Hal hal sepele semacam bagaimana besarnya seorang bayi bergantung pada ibunya. Aku begitu shock dengan begitu mudahnya bayi terbangun dari tidurnya ketika mendengar ibunya turun dari kasur. Atau ketika Puisi bisa menangis menjerit beberapa saat setelah aku meninggalkannya ke kamar mandi. 

Hal-hal sepele itu jujur membuatku jadi khawatir dan parno untuk bergerak atau bahkan bicara saat ia terlelap. Apalagi ketika tubuh sudah demikian letihnya ingin ikutan tidur, eh si dedek malah bangun. Aku jadi luar biasa ngeri dengan gerakan, bahkan suara sekecil apapun itu. Mama bicara dari kamarnya, langsung deg-degan, takut Puisi bangun. Danar buka pintu dan terdengar suara deritnya, aku langsung kaget naudzubillah, bahkan aku bersin pun, sampek ngeri, dan kalo bisa aku tahan karena ngeri anakku bakal bangun.

Kedengarannya berlebihan banget ya? Tapi itu beneran loh!

Menjadi ibu juga membuatku merasa terjebak dalam rutinitas yang amat gitu-gitu aja. Pagi bangun, siapin MPASI (anakku udah MPASI sekarang), siapin sarapan, sambil muter cucian, suapin, sambil jalan-jalan (bukan kaum penganut feeding rules, intinya biar maemnya abis ajah), mandi, makan, nidurin anakku, dan bla bla bla, sampek dia tidur. Besoknya gitu lagi, dengan urutan yang kurang lebih sama hahahaaa

Tapi jangan banyangkan kalau aku menderita jadi ibu ya! Nggak kok! Emang capeknya ga bisa kupungkiri, tapi aku seneng banget, ngeliat anakku tumbuh, makin gede, dan makin ganteng tentunya (anak sendiri harus dipuji wkwkwk), adalah kebahagiaan tersendiri. Rasanya seneng banget. 

Selain itu kebahagiaannya, menjadi ibu aku rasa juga menggerakkanku untuk menjadi manusia yang lebih baik. Aku jadi selalu berusaha untuk belajar lebih banyak dan berusaha menjadi manusia yang lebih baik setiap harinya. Semua itu karena ada energi penggerak yang luar biasa besar, yaitu anakku.

Aku sadar betul, bahwa perilaku, pandanganku, juga pola pikirnya akan sangat berpengaruh dalam tumbuh kembang anakku. Karena itu aku memastikan dan berusaha keras untuk belajar dan menuju arah yang tepat supaya anakku kelak jadi manusia yang bisa membawa kebaikan.

Ehmmm pokoknya gitu deh! Jadi ibu itu sangat luar biasa.

Next postingan, aku akan bagi ceritaku saat melalui proses persalinan sesar ya! Aku juga akan membagikan tips supaya cepat pulih abis operasi sesar. Tips itu berdasarkan pengalamanku yang sudah beraktivitas seperti biasa mulai dari lima hari pasca operasi. Sampai jumpa lagi!

Posting Komentar untuk "Menjadi Ibu, Cerita-Cerita Di Masa Awal Pengasuhan Anak Part I"