Prioritasin dirimu dulu yaaa...
![]() |
| Sumber : Pexels by Pixabay |
Hai jumpa lagi !
Tulisan di blog ini ialah berbagai keresahanku tentang segala hal, jadi kalau ada yang ga sepakat ya gapapa :)
Beberapa hari kemarin aku membaca sebuah postingan mengenai kesehatan mental. Intinya postingan itu berisi apa saja yang harus kita lakukan jika teman kita punya masalah mental.
Postingan ini sangat bagus dan kasih beberapa langkah yang bisa kita lakukan, yakni menjadi pendengar yang baik. Maksudnya kamu harus bisa mendengarkan temanmu tanpa menghakiminya, hanya mendengar dan menjadi pengertian.
Kemudian hadir untuk mereka. Hal ini bisa kamu lakukan dengan membantu temanmu untuk menjalankan aktivitas sehari-harinya, misalnya beres-beres, ngopi, jalan-jalan atau ngerjain skripsi. Bahkan di postingan itu, kamu juga bisa untuk menawarkan diri menemaninya ke psikolog dan psikiater jika temanmu bersedia.
Kamu juga bisa memberi mereka semangat, dengan kalimat yang tidak menjatuhkan tentunya. Kamu juga bisa memastikan untuk menjaga komunikasi serta mencari tahu berbagai hal mengenai kondisi mentalnya.
Jika kamu bersedia untuk menjalankannya, saya yakin kamu adalah orang yang sangat baik.
Namun ada satu hal yang juga perlu diperhatikan disini, yaitu diri kamu sendiri. Mendengarkan curhatan, apalagi dengan kurun waktu yang intens, setiap hari misalnya tentu bukan hal yang mudah.
Apalagi, jika sosok yang kamu dengarkan curhatannya ialah orang yang kamu sayang. Akan sangat mungkin bahwa kamu ikut memikirkan kondisi yang temanmu alami lebih banyak daripada memikirkan dirimu sendiri.
Hal ini harus diwaspadai ya...
Memikirkan kondisi yang temanmu, tentu merupakan reaksi alami dari tubuhmu karena ada kedekatan yang terjalin diantara keduanya. Tapi hal ini bisa jadi ga baik lo kalau kamu sampai lupa dengan apa-apa yang harus kamu lakukan dan kamu prioritaskan.
Misalnya, mendampingi teman boleh saja, asalkan jangan sampai karena berlarut-larut ikut memikirkan masalahnya, maka kamu kemudian lalai mengerjakan skripsimu (hal ini pernah aku alami).
Padahal skripsi adalah bentuk tanggungjawabku karena memilih untuk berkuliah. Akupun molor hingga satu semester dari jadwal. Itupun penyelesaian skripsinya banyak dibantu oleh pasangan, karena pikiran dan badan ga bisa diajak kerja sama.
Intinya, sebelum memberi perhatian pada kawan yang sedang ada masalah, kamu wajib untuk memprioritaskan dirimu sendiri. Jika kamu merasa berat dan tak mampu untuk mendampinginya, tidak masalah loh untuk membuat batasan.
Kamu tidak akan jadi jahat dan egois kok karena hal itu. Sebab tanggung jawab untuk membantunya pulih tidak berada di pundakmu.

Posting Komentar untuk "Prioritasin dirimu dulu yaaa..."